Pho Ang-Soat
Posted by Bu Pun Su | Posted in ngelantur | Posted on 11.34
Beberapa hari ini, status messenger-ku selalu pakai "Yap Kay vs Pho Ang-Soat". Mengapa pakai status ini? Jawabannya karena lagi 'kesengsem' dengan cerita dua jagoan cersil ini.
Mereka pertama kali dipertemukan di cerita "Peristiwa Merah Salju". Kemudian mereka terpisah di cerita yang tokohnya adalah masing-masing dari mereka: "Rahasia Mo-Kau Kaucu" kisah si Yap Kay dan "Peristiwa Bulu Merak" kisah si Pho Ang-Soat. Akhirnya mereka dipersatukan kembali dalam "Kilas Balik Merah Salju".
Tapi kali ini aku tidak ingin bercerita tentang cerita-cerita itu. Silakan baca sendiri. Hehehehe.
Salah satu yang menarik dari kisah saga ini (cerita-cerita itu merupakan bagian dari saga Pisau Terbang), adalah tokoh Pho Ang-Soat. Mungkin tidak bisa dibandingkan secara langsung dengan semenariknya tokoh Wei Siau Po di "Pangeran Menjangan"-nya Chin Yung. Pho Ang-Soat menurutku masih disebut 'hero' (banyak orang menyebut Wei Siau Po itu antihero). Justru yang menariknya adalah karakter si Pho Ang-Soat ini.
Pertama, Pho Ang-Soat meski jago bermain golok dan sudah dalam taraf hampir tiada tandingannya, oleh Khu Lung dia digambarkan penyakitan. Mungkin masih mengikuti pakem penggambaran tokoh Li Sun-Hoan si Pisau Terbang yang juga guru dari Yap Kay yang digambarkan berpenyakitan (kabar-kabarnya si Siau-Li ini justru mengidap penyakit TBC meski dalam urutan senjata, akhirnya pisau terbangnya dinyatakan dalam urutan pertama), Pho Ang-Soat juga digambarkan berpenyakitan. Pho Ang-Soat sejak lahir mengidap polio. Sehingga kakinya pincang dan cara jalannya lucu (ini murni penggambaran di cersilnya, bukan bermaksud untuk mendiskreditkan mereka yang juga mengidap polio). Meski juga digambarkan memiliki kecepatan yang luar biasa dalam mengejar orang, Pho Ang-Soat juga lebih sering digambarkan berjalan lambat dengan cara jalannya yang khas itu. Itulah kehebatan Khu Lung, seorang yang sudah polio masih ditambahkan mempunyai penyakit ayan yang kadang-kadang sering kambuh apalagi saat mengalami tekanan emosi yang berlebih.
Kedua, yang lebih menyayatkan. Pho Ang-Soat mengalami masalah psikologis. Yak, Khu Lung memang gemar mengupas sisi psikologis tokoh-tokohnya. Termasuk Pho Ang-Soat ini. Pada awalnya, dia yang baru saja turun gunung, harus membawa beban berat untuk membalas dendam atas kematian ayahnya. Tekanan psikologis timbul karena sejak kecil dia dididik untuk membalas dendam dengan segala latihan-latihan ilmu silatnya. Yang lebih menohok, di akhir cerita ketika semuanya terbuka..ups spoiler. Akhir cerita ini lah yang membuat beban psikologisnya makin parah. Di cerita "Peristiwa Bulu Merak", beban psikologis ini sudah hampir terkikis dan menurutku sudah hilang di akhir cerita "Kilas Balik Merah Salju"
Ya..begitulah cerita si Pho Ang-Soat. Tokoh yang menarik saat ini bagiku. Begitulah yang tanpa kepandaian....
Comments Posted (0)
Posting Komentar