Egoisme Spiritual
Posted by Bu Pun Su | Posted in oplosan | Posted on 07.33
Maaf, judul dan ceritanya diambil dari sebuah buku baru: Kearifan Timur dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin, Jusuf Sutanto, Penerbit Buku Kompas, 2007, hal.170-171.
Ada dua orang sufi besar yaitu Ibrahim bin Adham dan muridnya Syaqiq al Balki. Konon, Ibrahim dulunya seorang pangeran dan setelah mendapatkan pencerahan maka ia menjadi sufi. Syaqiq al Balki dulunya seorang pengusaha yang dalam kesufiannya masih sering gelisah mengenai darimana mendapatkan rejeki.
Suatu saat keduanya berjalan-jalan di pinggir hutan dan mereka melihat seekor burung menggelepar di tanah karena sayapnya patah. Tapi tiba-tiba membesut seekor burung lain dengan membawa makanan dan melolohkan ke paruh burung yang patah sayapnya.
Melihat kejadian itu, Syaqiq al Balki merenung, "Astaghfirullah, kalau burung saja dijamin rejekinya oleh Allah, apalagi saya." Ini salah satu bentuk tawakal kepada Allah. Tapi Ibrahim bin Adham, gurunya, malah menegur dia: "Aneh kamu ini, kenapa kamu hanya melihat burung yang patah sayapnya dan tidak berdaya. Mestinya kamu belajar dari burung yang sehat itu, yang dengan kesehatannya itu ia mampu mencari nafkah tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga membantu burung lain yang patah dan membutuhkan bantuannya."
Comments Posted (0)
Posting Komentar