Aku ingin menanya, dalam dunia,
Cinta sebenarnya benda apa,
Yang membikin pemuda-pemudi, matipun rela,
Satu ke selatan, satu ke utara,
Dua-dua jauh mengembara,
Jauh mengembara, sudah berapa tahunkah?
Berkumpul menerbitkan kegirangan,
Berpisah menimbulkan penderitaan.
Karena itu, pemuda-pemudi jadi hilang ingatan.
Kau harus memberitahu,
Sesudah melalui awan putih berlaksa li dan ribuan gunung yang tertutup salju,
Siapakah yang dicari olehmu?
(Sin Tiauw Hiap Lu, Boe Beng Tjoe)
progress paradox dan negativisme criticism
Posted by Bu Pun Su | Posted in ngelantur | Posted on 11.01
Tadi pagi dengar radio yang kebetulan dengan narasumber Rhenald Kasali. Topik pembahasan sebenarnya lebih cenderung mengenai krisis yang sedang kita hadapi termasuk bagaimana kita melihat dan mengantisipasinya..halah...
Tapi yang menarik justru adalah dalam percakapan tersebut, Rhenald sempat menyinggung masalah progress paradox. Progress paradox kurang lebih berarti bahwa progress atau kemajuan pada dasarnya ada dan terjadi namun tidak pernah terasakan bahwa progress itu ada dan terjadi. Mmm.. menarik. Mungkin seperti sekarang ini. Pemerintah sering meng-klaim ada beberapa kemajuan. Sepertinya masyarakat merasa tidak mengalaminya. Entah ini klaim pemerintah menggunakan dasar yang beda atau bagaiamana, tidak tahulah.... hehehe.
Berikutnya adalah mengenai kritis. Hal ini dipertentangkan dengan optimisme. Kalau yang disampaikan itu yang positif untuk menuju optimis itu jadi tidak menarik alias tidak kritis. Jadi biar kritis harus menyampaikan yang negatif-negatif. Hahahaha....
Ya itulah laporan hari ini..., Maaf kalau salah kutip. Harap maklum.. tidak ada kepandaian.